RINGKASAN BAB 3 DAN BAB 4 SISTEM KOMPUTER
Hadyan Rakha Dewanta 14/XMM4
Operasi logika dan operasi aritmetika merupakan awal dari seluruh kegiatan yang ada pada teknik mikroprosesor. Dasar operasi aritmetika adalah penjumlahan dan pengurangan. Operasi selanjutnya yang dikembangkan dari kedua operasi dasar tersebut adalah perkalian dan pembagian
Operasi logika dan operasi aritmetika merupakan awal dari seluruh kegiatan yang ada pada teknik mikroprosesor. Dasar operasi aritmetika adalah penjumlahan dan pengurangan. Operasi selanjutnya yang dikembangkan dari kedua operasi dasar tersebut adalah perkalian dan pembagian
A. Operasi Aritmatika Bilangan Biner
1. Penjumlahan Bilangan Biner
Penjumlahan bilangan biner dapat dilakukan dengan cara yang sama seperti
halnya penjumlahan bilangan desimal. Penjumlahan bilangan desimal dapat dilakukan
dengan cara sebagai berikut:
1) Digit-digit dan bilangan-bilangan desimal dijumlahkan satu per satu mulai posisi
kolom paling kanan.
2) Bila hasil penjumlahan antar kolom melebihi nilai 9, maka dikurangi dengan nilai
10 untuk disimpan ke penjumlahan kolom berikutnya.
2. Pengurangan Bilangan Biner
Bilangan biner dikurangkan dengan cara yang sama pada operasi pengurangan
bilangan desimal. Dasar pengurangan untuk masing-masing digit bilangan biner
0 – 0=0
1 – 0= 1.
1 – 1=0
0 - 1 = 1 dengan pinjaman 1, (pinjam 1 dan posisi sebelah kirinya).
3. Perkalian Bilangan Biner.
Dilakukan sama dengan cara perkalian pada bilangan desimal. Dasar perkalian
bilangan biner adalah:
0 x 0 = 0
1 x 0 = 0
0 x 1 = 0
1 x 1 = 1
4. Pembagian Bilangan Biner
Pembagian bilangan biner juga dilakukan dengan cara yang sama pada bilangan
desimal. Pembagian biner 0 tidak mempunyai arti sehingga dasar pembagian biner
adalah:
0 : 1
1 : 1
B. Operasi Aritmatika Bilangan Oktal
1. Penjumlahan Aritmetiha Bilangan Oktal
Penjumlahan bilangan oktal dapat dilakukan secara sama dengan penjumlahan bilangan
desimal.
Langkah-langkah penjumlahan adalah sebagai berikut.
1) Tambahkan masing-masing kolom secara desimal.
2) Ubah dan hasil desimal ke oktal.
3) Tuliskan hasil dari digit paling kanan dari hasil oktal.
4) Jika hasil penjumlahan tiap-tiap kolom terdiri daridua digit, maka digit paling kiri
2. Pengurangan Arítmetika Bilangan Oktal
Pengurangan bilangan oktal dapat dilakukan secara sama dengan pengurangan
bilangan desimal.
3. Perkalian Aritmetika Bilangan Oktal
Perkalian
bilangan oktal dilakukan dengan cara yang sama pada perkalian
bilangan desimal.
Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut.
1) Kalikan masing-masing kolom secara desimal.
2) Ubah dari hasil desimal ke oktal.
3) Tuliskan hasil daridigit paling kanan dan hasil oktal.
4) Jika hasil perkalian tiap kolom terdiri dari 2 digit, maka digit paling kiri merupakan
simpanan untuk dijumlahkan pada hasil perkalian kolom selanjutnya.
C. Operasi Aritmatika Bilangan Heksadesimal
1. Penjumlahan Operasi Aritmetika Bilangan Heksadesimal
Penjumlahan bilangan heksadesimal dapat dilakukan secara sama dengan
penjumlahan bilangan oktal.Langkah-Iangkah penjumlahan bilangan heksadesimal
adalah sebagai berikut.
1) Tambahkan masing-masing kolom secara desimal.
2) Ubah dari hasil desimal ke heksadesimal.
3) Tuliskan hasil dari digit paling kanan dari hasil heksadesimal.
4) Jika hasil penjumlahan tiap-tiap kolom terdiri daridua digit, maka digit paling kiri merupakansimpanan untuk penjumlahan kolom selanjutnya
2. Pengurangan Operasi Aritmetika Bilangan Heksadesimal
Pengurangan bilangan heksadesimal dapat dilakukan secara sama dengan pengurangan
bilangan desimal.
3. Perkalian Operasi Aritmetika Bilangan Heksadesimal
Perkalian bilangan heksadesimal dapat dilakukan secara sama dengan perkalian
bilangan desimal, dengan langkah-Langkah sebagai berikut.
1) Kalikan masing-masing kolom secara desimal.
2) Ubah dari hasil desimal ke oktal.
3) Tuliskan hasil dari digit paling kanan dari hasil oktal.
4) Jika hasil perkalian tiap kolom terdiri dari 2 digit, maka digit paling kiri merupakan
simpanan untuk dijumlahkan pada hasil perkalian kolom selanjutnya.
4. Pembagian Operasi Aritmetika Bilangan Heksadesimal
Pembagian bilangan heksadesimal dapat dilakukan secara sama dengan pembagian bilangandesimal.
BAB 4
4. Pembagian Operasi Aritmetika Bilangan Heksadesimal
Pembagian bilangan heksadesimal dapat dilakukan secara sama dengan pembagian bilangandesimal.
A. Penjumlahan Bilangan dalam BCD
BCD merupakan penetapan langsung dari setara binernya. Kode tersebut juga
dikenal sebagaikode BCD 8421 yang menunjukkan bobot untuk masing-masing
kedudukan bitnya.
Sebagai contoh, bilangan desimal 1996 dapat dikodekan menurut BCD sebagai:
1996 = 0001 1001 1001 0110
1 9 9 6
Untuk kode BCD ini, kode bilangan desimal 0 sampai dengan 9
sama dengan bilangan biner setaranya.
Contoh :
Bilangan A = 0011 dan B = 0110 dalam bentuk BCD akan ditambahkan,
Bilangan A = 00112
BilanganB = 01102
---------- +
Hasil Sementara = 10012
Koresksi = tidak diperlukan karena hasilnya berada di Pseudotetrades
Hasil = 10012 (bentuk BCD)
B. Pengurangan Bilangan dalam BCD
Pengurangan bilangan dalam kode BCD dikerjakan seperti pengurangan pada
bilangan biner,yaitu dilakukan melalui langkah terbalik penjumlahan komplemen.
Komplemen satu dan komplemendua pada pengurangan bilangan dalam kode BCD ini
dinyatakan dalam komplemen sembilan dankompleman sepuluh.
Contoh soal
Komplemen sembilan dan bilangan A = 0110 dalam bentuk BCD adalah,
Bilangan BCD tertinggi = 10012
Bilangan A = 01102
--------- -
K(9)dariA = 00112
Contoh
Komplemen sepuluh dan Bilangan B = 0111 dalam bentuk BCD adalah,
Bilangan BCD tertinggi = 10012
Bilangan B = 01102
K(9) dari B = 00102
K(10)dariB = 00112
BAB 4
Arithmetic Logik Unit ( ALU)
ALU (Arithmetic Logic Unit) adalah salah satu bagian dari sebuah mikroprosesor
yang berfungsi untuk melakukan operasi hitungan aritmetika dan logika. Contoh operasi
aritmetika adalah operasi penjumlahan dan pengurangan, sedangkan contoh operasi
logika adalah logika AND dan OR.
Tugas utama dari ALU adalah melakukan semua perhitungan anitmetika yang
terjadi sesuai dengan instruksi program. ALU melakukan operasi aritmetika dengan dasar
pertambahan, sedang operasi aritmetika yang Iainnya seperti pengurangan, perkalian, dan
pembagian, dilakukan dengan dasar penjumlahan. Karena itu, sirkuit elektronik di ALU
yang digunakan untuk melaksanakan operasi aritmetika ini disebut adder. Tugas lain dari
ALU adalah melakukan keputusan dan operasi logika sesuai dengan instruksi program.
Operasi logika (logical operation) meliputi perbandingan dua buah elemen logika dengan
menggunakan operator logika, yaitu:
1. sama dengan (=)
2. tidak sama dengan (<>)
3. kurang dari (< )
4. kurang atau sama dengan dari ,(<=)
5. Iebih besar dari (>)
Rangkaian pada ALU yang digunakan untuk menjumlahkan bilangan dinamakan
dengan Adder.Adder digunakan untuk memproses operasi aritmetika. Adder juga disebut
rangkaian kombinasional aritmetika. Ada 3 jenis adder:
1. Rangkaian Adder dengan menjumlahkan dua bit disebut Half Adder.
2. Rangkaian Adder dengan menjumlahkan tiga bit disebut Full Adder.
3. Rangkaian Adder dengan menjumlahkan banyak bit disebut Parallel Adder.
4.1.2.4. Mengasosiasi/ menalar
Buatlah rangkuman tentang Arithmetic Logic Unit ( ALU ) kemudian Buatlah kesimpulan
tentang fungsi dan tugas utama dari Arithmetic Logic Unit ( ALU )!
4.1.2.5. Mengkomunikasikan
Presentasikanlah hasil kerja kelompokmu didepan kelas dengan penuh rasa percaya diri
tentang pengertian, tugas dan fungsi dari Arithmetic Logic Unit (ALU)
4.1.3.
Komentar
Posting Komentar